Rabu, 23 Maret 2016

Bejing, Perangkat genggam penstabil gambar untuk kamera bukan lah sesuatu yang baru. Namun, lewat Osmo,produsen drone DJI ingin membawa kategori niche tersebut ke level baru. Seperti apa?

Handheld camera stabilizer adalah perangkat yang berfungsi untuk mempermudah pengambilan gambar, terutama video, dengan gimbal 3-sumbu. Menggunakan perangkat tersebut, seorang videografer akan lebih mudah merekam video sambil berjalan tanpa kuatir hasilnya akan goyang.

Sejak beberapa tahun lalu perusahaan seperti Feiyu sebenarnya sudah membuat penstabil gambar genggam untuk kamera GoPro. Meski demikian, perangkat tersebut tidak pernah benar-benar diminati.

Seiring semakin populernya action camera, helycam/drone, serta tingginya minat konsumen dalam membuat video dan mengunggahnya ke sosial media, perusahaan asal China DJI menganggap pasar handheld camera stabilizer ini ada dan menjanjikan.

Maka, mereka mengenalkan produk yang disebut DJI Osmo. DJI Osmo sebenarnya tidak benar-benar baru. Produk ini lahir dari sedikit “modifikasi” perangkat mereka yang sudah ada: kamera dan gimbal milik DJI Inspire 1. Purwarupa DJI Osmo sudah dipamerkan di Consumer Electronics Show (CES) 2015 tapi baru resmi dikenalkan pekan lalu.

”Kamera genggam biasa sering goyang, berukuran besar, serta butuh waktu penyetingan lama sebelum digunakan,” ujar senior product manager DJI Paul Pan. ”Osmo memberikan pengalaman handheld film-making yang berbeda. Proses syutingnya mudah, berbagainya gampang, dan kualitas video yang dihasilkan sangat smooth sehingga nyaman ditonton,” tambahnya.

DJI Osmo cocok digunakan oleh videografer amatir maupun profesional. Sebab, pengoperasiannya diklaim mudah. Kamera tersebut digunakan dalam genggaman layaknya tongsis. Begitu aktif, gimbal 3-sumbu yang ditenagai motor brushless akan menjaga kamera seimbang, sehingga pengguna mendapat hasil rekam video yang sangat stabil.

Spesifikasi kamera yang dipakai serupa drone DJI Inspire 1 dengan field of view (FOV) 90 derajat, bukaan f/2.8, resolusi 12 MP, serta kemampuan rekam video ultra high definition (UHD) atau 4K. Selain merekam video, DJI Osmo juga dapat dipakai untuk mengambil foto biasa, timelapse, serta panorama.

Melalui koneksi wi-fi, smartphone pengguna tidak hanya berfungsi sebagai viewfinder. Konsumen juga dapat mengatur arah pergerakan kamera atau fokus dengan sentuhan di layar melalui aplikasi DJI Go. Begitupun mengatur berbagai penyetelan di kamera, misalnya menaikturunkan bukaan diafragma atau mengatur titik fokus.

Integrasi dengan software ini jadi nilai plus DJI Osmo dibanding handheld camera stabilizer yang sudah terlebih dulu ada di pasar seperti Feiyu, Steadicam, Removu, dan lainnya.

Keunggulan lainnya, DJI Osmo juga dilengkapi mounting (dudukan) untuk dipasangkan di berbagai tempat dan alat, misalnya sepeda. Rupanya GoPro belajar dari bagaimana konsumen memanfaatkan GoPro. Selot terpisah untuk mikropon juta tersedia bagi mereka yang butuh kualitas rekam audio lebih baik.

DJI yang sukses lewat model helycam Phantom itu sangat memikirkan kemudahan penggunaan. Lihat saja desain genggamannya yang ergonomis sekali, juga tombol-tombol sederhana tapi fungsional. Tekan dua kali maka kamera akan aktif dan otomatis menghadap kedepan. Tekan tombol tiga kali kamera menghadap ke pengguna untuk menu selfie.

Dengan harga USD650, rasanya DJI Osmo berada di rentang yang pas. Bandingkan jika harus membeli GoPro Hero 4 dan Feiyu G3 yang ditotal bisa lebih dari USD1.000.

Namun, perangkat genggam seperti ini masih memiliki keterbatasan pada baterai. Model yang sudah ada seperti Feiyu G3 hanya mampu bertahan tak lebih dari 30 menit. Jika Anda sedang traveling seharian, 30 menit adalah waktu yang terbilang singkat untuk membuat dokumentasi video.

Baterai Li-po DJI Osmo diklaim mampu bertahan hampir 60 menit. Sudah jauh lebih baik, walau masih tetap jadi kelemahan utama teknologi handheld camera stabilizer seperti ini. Kecuali, jika pengguna dapat menggonta-ganti baterainya dengan mudah.

DJI Osmo Spesifikasi :
- Handle dipadu gimbal Zenmuse X3.
- Kamera X3, Sony Exmore R CMOS, 1/2.3 inci, 12 MP, 94 derajat FOV dengan f/2.8. Video 4K.
- Baterai LiPo 980 mAh
- Mampu merekam video slow motion Full HD 1080p dalam 120 fps.

Kompetitor:
- Feiyu G3, Steadicam, dan Removu S1

Nilai Tambah:
- Mudah digunakan, ringkas, dan memiliki desain indah.
- Fitur kamera 4K 12 MP mumpuni dan sangat dibutuhkan untuk videografer saat ini.
- Dapat digunakan untuk foto.
- Menyetelnya mudah, terhubung alngsung ke smartphone.
- Memiliki aksesoris tambahan seperti bike mount, tripod, atau extension arm.


Target:
- Videografer amatir maupun profesional yang butuh mengabadikan video action dengan kualitas stabil, serta mudah digunakan.

Harga:
Mulai USD650 / Rp.8.000.000,-







0 komentar:

Posting Komentar

BLOG ini. Diberdayakan oleh Blogger.
animasi bergerak gif